MA'PALAMPANG BATU
MA'PALAMPANGBATU Merupakan kumpulan Keluarga yang Berasal dari Salah satu daerah yang ada di Indonesia Timur, Tepatnya Toraja. Keluarga Ini Memiliki ikatan Emosional yang sangat Kuat antara Keluarga yang satu dengan yang lainnya. Memiliki Rasa Kekeluargaan yang tinggi, Kebersamaan dalam membangun,Rasa Kecintaan dan GotongRoyong yang tinggi.
Thursday, 26 March 2020
Thursday, 19 March 2020
Martir Pertama Asal Toraja YOSEP TAPPI’
Seorang Martir Pertama Asal Toraja
YOSEP TAPPI’
SeorangMartir Pertama Asal Toraja YOSEP TAPPI’
Sebuah Keadaan yang harus di hadapi pada saat itu, Mendekati
hari eksekusi, pengawal menanyakan apakah kalian sudah siap menghadapi eksekusi
jika tidak mau mengubah iman kalian. Mereka menjawab, “Meskipun badan kami
masih di sini, tetapi jiwa sudah bersama KRISTUS, di atas!”. Leher Pdt. Joesoef
Tappi langsung di tebas dengan samurai. Ia mati mempertahankan keyakinannya
Sebagai Pengikut Kristus yang sejati.
Joesoef Tappi’ yang sering di kenal dengan nama J. Tappi’ adalah
salah satu pendeta Gereja Toraja yang mati syahid (martir) dalam masa tugasnya.
Di lahirkan pada tahun 1903 di Bonggakaradeng, ia pernah berjumpa dengan A.A.
Van de Loosdrecht misionaris pertama yang datang ke Toraja ketika mengunjungi
sekolah pada Agustus 1915. Tentu hal itu menjadi inspirasi positif dalam
pelayanan selanjutnya yang ia geluti Semasa Pelayanannya.
Di Semba, Buakayu, Kabupaten Tana Toraja, Indischekerk membangun sebuah sekolah yang kemudian diserahkan kepada Zending Gereformeerde Zendingsbond (GZB) dari Belanda untuk dikelolah. Di sekolah itu Joesoef Tappi’ belajar. Ayahnya bernama Ne’ Mane’, adalah seorang To minaa (pemimpin spiritual agama leluhur Toraja), Ayahnya sendiri juga yang mengantarnya untuk mengikuti Pendidikan di GZB, sebagai bukti bahwa orang tuanya sangat mendukung pendidikan dan perubahan.
Di Semba, Buakayu, Kabupaten Tana Toraja, Indischekerk membangun sebuah sekolah yang kemudian diserahkan kepada Zending Gereformeerde Zendingsbond (GZB) dari Belanda untuk dikelolah. Di sekolah itu Joesoef Tappi’ belajar. Ayahnya bernama Ne’ Mane’, adalah seorang To minaa (pemimpin spiritual agama leluhur Toraja), Ayahnya sendiri juga yang mengantarnya untuk mengikuti Pendidikan di GZB, sebagai bukti bahwa orang tuanya sangat mendukung pendidikan dan perubahan.
Joesoef Tappi’ kemudian dikenal sebagai guru Injil, dan guru
jemaat GZB berkebangsaan Indonesia yang bekerja di medan pekabaran injil GZB.
Ia adalah ahli bahasa To minaa, bahasa sastra tinggi dalam bahasa Toraja.
Diangkat menjadi guru pada 1923, mula-mula ia ditempatkan di Simbuang, di
pedalaman Toraja, sebelum pindah ke Semba, tempatnya mendapat pendidikan
pertama. Dari Semba, ia pindah ke Rembon, Kasimpo.
Joesoef Tappi’ diangkat menjadi guru Injil pada 1928. Sebagai anak seorang pemimpin spiritual, sejak kecil ia sudah memahami adat dan budaya Toraja. Sejak kecil pula ia dikenal baik oleh zending. Hal itulah yang mungkin menjadi alasan kuat bagi GZB untuk mengangkatnya menjadi guru Injil yang ditempatkan di Pantilang, daerah yang amat bergumul soal adat dan budaya dalam kaitan dengan iman Kristen.
Pada 1930, atas permintaannya sendiri, ia dipindahkan ke Rembon. Kemampuannya sebagai seorang yang banyak memahami adat dan budaya Toraja, sangat membantu ketika diangkat menjadi sekretaris (notulensi) dalam bahasa Toraja, pada berbagai pertemuan membicarakan mengenai aluk, adat, dan Injil pada tanggal 5-6 September 1928 di Angin-angin, yang diikuti para zending dan tokoh-tokoh adat Toraja waktu itu.
Joesoef Tappi’ diangkat menjadi guru Injil pada 1928. Sebagai anak seorang pemimpin spiritual, sejak kecil ia sudah memahami adat dan budaya Toraja. Sejak kecil pula ia dikenal baik oleh zending. Hal itulah yang mungkin menjadi alasan kuat bagi GZB untuk mengangkatnya menjadi guru Injil yang ditempatkan di Pantilang, daerah yang amat bergumul soal adat dan budaya dalam kaitan dengan iman Kristen.
Pada 1930, atas permintaannya sendiri, ia dipindahkan ke Rembon. Kemampuannya sebagai seorang yang banyak memahami adat dan budaya Toraja, sangat membantu ketika diangkat menjadi sekretaris (notulensi) dalam bahasa Toraja, pada berbagai pertemuan membicarakan mengenai aluk, adat, dan Injil pada tanggal 5-6 September 1928 di Angin-angin, yang diikuti para zending dan tokoh-tokoh adat Toraja waktu itu.
MENJADI PENDETA
Dalam kondisi yang cukup sulit waktu itu, Pdt. D.J. Van Dijk
meminta jawaban secara tertulis kesediaannya untuk diurapi menjadi pendeta.
Joesoef Tappi’ tidak segera memberi jawaban yang pasti. Dalam suratnya
tertanggal 01 Mei 1941 menuliskan bahwa ia tidak mau terburu-buru menerima
jabatan itu, apalagi dalam menjalankan kedua sakramen dan dalam menyebut nama
Tuhan. “Tetapi mengingat salib Kristus untuk dosa saya, maka saya memberanikan
diri berdiri di depan jemaat, bukan dari diri saya tetapi dari Tuhan yang telah
datang ke dalam dunia sebagai raja. Sambil juga mengingat tentang apa yang
berlaku bagi Paulus, yaitu ‘Karena bagiku hidup adalah Kristus dan mati adalah
keuntungan’.”
Berdasarkan surat jawaban itu, pada 26 Oktober 1941, Joesoef
Tappi’, S.T. Lande, dan P. Sangka Palisungan, ditahbiskan menjadi pendeta di
Jemaat Rantepao oleh Pdt. D.J. Van Dijk. Pdt. Joesoef Tappi’ kemudian
ditempatkan di Resort Makale-Sangalla’.
MENGAMBIL ALIH KEPEMIMPINAN
Dalam masa pendudukan tentara Jepang, para Zending dari Belanda
ditawan dan ditahan oleh tentara Jepang, untuk melanjutkan misi pelayanan dan
siar agama Kristen di wilayah Toraja, GZB menyerahkankan kepemimpinan kepada
pendeta pribumi. Dalam kondisi demikian, para pendeta yang diurapi oleh Zending
membentuk “Koempoelan Pendeta-Pendeta”. Dalam kepengurusan, Pdt. S.T. Lande
bertindak sebagai ketua, Pdt. Joesoef Tappi’ menjadi sekretaris, Pdt. P. Sangka
Palisungan menjabat bendahara, dan Pdt. J. Soemboeng serta F. Ba’siang menjadi
komisaris. Mereka melanjutkan pelayanan yang selama ini dilakukan oleh GZB.
Dalam masa pendudukan Jepang itu, Pdt. Joesoef Tappi’ dipindahkan ke Masamba. Di Masamba bersama-sama seorang Kepala Polisi yang bernama WR Papayungan dan juga Banne yang bertugas sebagai mantra kehutanan. Mereka mendirikan gedung Gereja disana yang terbuat dari kayu.
Dalam masa pendudukan Jepang itu, Pdt. Joesoef Tappi’ dipindahkan ke Masamba. Di Masamba bersama-sama seorang Kepala Polisi yang bernama WR Papayungan dan juga Banne yang bertugas sebagai mantra kehutanan. Mereka mendirikan gedung Gereja disana yang terbuat dari kayu.
MATI SYAHID
Dalam sejarah pekabaran Injil Toraja, pendeta pribumi yang mati
syahid pertama adalah Pdt. Joesoef Tappi. Ketika Jepang kalah oleh tentara
sekutu terjadilah peristiwa yang luar biasa bagi pekabaran injil di pulau
Sulawesi. Pdt. Tappi’ diambil dari rumahnya, lalui dibawa ke Kota Masamba.
Kemudian ia dibawa ke tempat tahanan di Kampung Tareo bersama sekitar 40 orang
Kristen lainnya. Mereka disekap di dalam lubang perlindungan yang dibuat
tentara Jepang. Dalam keadaan seperti itu, setiap hari mereka tak pernah lupa
bernyanyi-nyanyi dan berdoa, bahkan terkadang melaksanakan kebaktian rohani.
Mendekati hari eksekusi, pengawal menanyakan apakah mereka sudah siap
menghadapi eksekusi jika tidak mau mengubah imannya. Mereka menjawab, “Meskipun
badan kami masih di sini, tetapi jiwa sudah bersama Kristus, di atas!.”
Eksekusi dilangsungkan di suatu bukit. Algojo menebas tahanan
satu persatu dengan samurai. Sejak peristiwa itu, keluarga dan anak-anak serta
orang Kristen lainnya termasuk guru injil Baso’ diminta mengungsi masuk ke
dalam hutan karena ada informasi bahwa mereka semua akan di habisi. Namun,
pertolongan Tuhan datang. Pada pagi hari petugas keamanan di bawah pimpinan
Sersan S. Patioran datang menjemput Keluarga Baso dan Keluarga Pdt. Joesoef
Tappi’ atas petunjuk dan laporan dari seorang bekas anak asuh guru Injil Baso.
Mereka dibawa ke Kota Masamba dan dikembalikan ke Tana Toraja.
Pdt. Joesoef Tappi yang terbunuh pada Januari 1946 di Mariri,
Masamba, Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan, tercatat sebagai pendeta
Toraja pertama yang mati syahid. Jenazahnya dikenali dari cincin nikah yang
dipakainya. Jenazah kemudian diambil keluarga dari Buakayu dan kemudian
dikuburkan di Sawa, Buakayu, di tempat kelahirannya.
Yang lebih meyakinkan adalah dengan cari uji darah khas Toraja. Saudaranya yang datang menjemput tulang belulangnya, kemudian meneteskan darahnya ke tulang itu, dan darah itu bereaksi dengan tulang tersebut. Rupanya begitulah caranya masyarakat Toraja zaman dahulu kalau untuk mengetes DNA seseorang.
Yang lebih meyakinkan adalah dengan cari uji darah khas Toraja. Saudaranya yang datang menjemput tulang belulangnya, kemudian meneteskan darahnya ke tulang itu, dan darah itu bereaksi dengan tulang tersebut. Rupanya begitulah caranya masyarakat Toraja zaman dahulu kalau untuk mengetes DNA seseorang.
MENJADI INSPIRASI
Pdt. Joesef Tappi layak menjadi inspirasi karena telah
mengajarkan arti pengorbaan yang sesungguhnya. Dalam kondisi apapun, meskipun
nyawa menjadi taruhannya, Joesoef Tappi bersikukuh terhadap keyakinannya. Ia
telah mengajarkan arti sebuah pengorbanan. Seorang yang tidak pernah takut
terhadap keyakinan dan berpendirian teguh pada kebenaran.
Sumber : Dihimpun dari berbagai sumber dan Buku Menjawab Panggilan (A.J Anggui Dkk)
Jangan
Pernah Berhenti Untuk Belajar…
Tetaplah
bersama membangun sesame dan saling mengingatkan…
Jika
Anda Merasa terbebani…. Teruslah Berbagi dengan membagikan Cerita ini Ke Semua
sahabat anda….
Share
dan Klik Link situsnya…..
Seorang Martir Pertama Asal Toraja YOSEP TAPPI’
Monday, 4 December 2017
Kecamatan Mengkendek Sebelum Pemerintahan Belanda
Kecamatan Mengkendek Sebelum Pemerintahan Belanda
Kecaamatan Mengkendek Sebelum Pemerintahan Belanda
Sejarah Singkat :
Kecamatan Mengkendek
Jauh sebelum terbentuknya distrik Mengkendek terdapat beberapa nama yang dipakai sebagai (yang menunjukkan) kesatuan daerah ini. Pada waktu itu nama Mengkendek belum mencakup seluruh daerah yang kita kenal sekarang ini sebagai kecamatan Mengkendek. Yang lazim dinamai Mengkendek pada waktu itu ialah Kampung Tengan, sebuah kampung di kaki gunung Kandora tempat istana Puang Tamborolangi'. Istana itu dikenal dengan nama " Banua Ditoke' ". Menurut cerita (mitos) disanalah Puang Tamborolangi' mebanua ditoke' tondok dianginni.Latar belakang nama Mengkendek itu terdapat bermacam-macam pendapat. Ada yang mengatakan tempat itu dinamai Mengkendek yang berarti " naik " karena istana tersebut berada diatas tempat yang tinggi. Ketika Puang Tamborolangi' mengundang pemuka-pemuka masyarakat bermusyawarah guna pembentukan daerah, menyusun peraturan-peraturan para undangan itu harus " kendek " kehalaman istana yang terletak di tempat yang tinggi.
Adapula yang mengatakan bahwa pada mulanya ketika dibentuk daerah Tallu Lembangna lingkungan Basse Adinna yang resmi hanya terdiri dari delapan lingkungan yang disebut Karua Penanian. Itulah sebabnya kekuatan mereka hanya mampu menggerakkan Batunna Boyo. Tetapi kemudian ternyata Basse Adinna itu sudah menjadi lingkungan adat dengan bertambahnya 4 lingkungan adat sehingga disebut 12 penanian.
Kira-kira abad XVI atas prakarsa Puang Bullu Matua dibentuklah "Tallu Lembangna". Ukuran yang dipakai dalam pembentukan mengusung sebuah batu. Perkerjaan itu dinamai : "Umpaliling Batunna Boyo". Batunna Boyo adalah sebuah batu yang kini masih ada di kampung Tinoring, kurang lebih 1 km dari jalan raya km 7 jurusan Makassar. Barangsiapa yang mampu mengusung Batu Boyo tersebut ketempat yang lebih jauh itulah yang digelari kakak atau yang lebih tua.
Kekuatan yang paling menonjol dalam pekerjaan ini adalah Makale, mereka umpaliling batu sejauh kira-kira 3 km, sehingga Makale dinamai Basse Kakanna. Menyusul Sangalla yang berhasil umpaliling batu sejauh kira-kira 1 km, maka Sangalla digelari Basse Tangngana. Sedangkan Mengkendek hanya menggeser batu ini sekita 600 meter itulah sebabnya diberi gelar Basse Adinna.
Nama lain yang diberikan kepada Mengekendek adalah Sangpulo Dua Penanian, yang artinya dua belas lingkungan adat, yaitu:
- Tengan dengan gelar To bendan buangin to te'dek paloloan tiranduk pa'bala'baran yang artinya pembantu utama kalindo bulanan dan mengetuai musyawarah-musyawarah.
- Palipu dengan gelar To dipoulunna padang di Mengkendek ti dipogaropokna Basse Adinna artinya Ujung Utara dari Basse Adinna.
- Marinding dengan gelar To titanan tampo kapua rinding daun indukna balusu dirapa' yang artinya tempat pertahanan.
- Tinoring dengan gelar To dipolisunna umbu' todipatangana umburak artinya tempat ditengah-tengah Basse Adinna.
- Balla dengan gelar Tanduk tata'na kalindo bulanan pampang tangke tarasunna kabarrean allo yang artinya pimpinan perang.
- Tangti dengan gelar to umpamatua induk sukaran aluk umpabanu' karurungan penanda bisara artinya pemuka agama.
- Baturondon dengan gelar Todisulu' tedong to pangkung karambau artinya wilayah basse kakanna dimasukkan kedalam wilayah basse adinna.
- Pangrorean dengan gelar To lumbang baka direngnge' lukkun sepu' disariri yang artinya sumber makanan kedukaan bila ada pemangku Basse Adinna yang wafat.
- Sillanan dengan gelar To sikampa palungan bulaan sisaladan sampin to matango na tedong langdadan.
- Mebali dengan gelar Mata mandarra na kalindo bulanan talinga ma'perangnginna Basse Adinna artinya melihat dan mendengar serta melaporkan kejadian.
- Tampo dengan gelar Passarean pongkena Tallu Lembangna padang pendurukan tedong massa'bunna Basse Adinna yang artinya daerah pertanian dan peternakan yang subur di lingkungan Tallu Lembangna.
- Gandangbatu dengan gelar Padang bintoen, lembang asi asian to dipasikampa susukna arra' sikambi' katonan padang artinya daerah bebas penjaga keamanan perbatasan Tana Toraja.
Pada permulaan tahun 1907 setelah perang di Alla' selesai, Pemerintah Belanda mulai menyusun penjajahannya di Tana Toraja dengan membentuk 2 Onderafdeeling yaitu Makale dan Rantepao. Kemudian pada tahun 1925 kedua Onderafdeeling ini disatukan dengan nama Onderafdeeling Makale Rantepao. Dalam Onderafdeeling Makale dibentuk 14 distrik salah satu diantaranya adalah Disttrik Mengkendek yang diperintah oleh seorang kepala distrik dengan gelaran Puang Mengkendek.
Itulah permulaan nama Mengkendek meliputi seluruh daerah yang dikenal dahulu dengan nama "Sangpulo Dua Penanianna". Bersamaan dengan itu dibentuk 38 kampung dalam distrik Mengkendek.
Setelah penyerahan kedaulatan kepada Republik Indonesia maka oleh Pemerintah Darurat Makale Rantepao yang pro Negara Kesatuan Republik Indonesia 32 Distrik di Makale Rantepao disusutkan menjadi 15 distrik. Pada tahun 1962 terjadilah pembentukan Kecamatan. Dalam pembentukan ini distrik Mengkendek dengan ditambah 3 buah kampung dari distrik Sangalla' yaitu Simbuang, Tando-Tando, dan Uluway menjadi gabung ke Kecamatan Mengkendek sekarang ini.
Di Basse Adinna ada beberapa Basse yang dikenal baik basse antara wilayah Basse Adinna maupun luar Basse Adinna karena sudah sejak lama wilayah ini mengadakan hubungan dengan daerah-daerah luar seperti Basse Sangbanua, Basse Sangrapu, Basse Sangpenanian, Basse Sangbua', Basse Sanglembang, Basse Sanglepongan Bulan (Basse dalam wilayah Basse Adinna) sedangkan Basse dengan wilayah diluar Basse Adinna antara lain Basse Panannangan di Gandangbatu dengan orang di Solo (Sangalla'), Basse na To Majao dengan orang-orang Buntu Batu (Baraka), Bassena Tangko dari Gandangbatu dengan orang-orang di Malua, Bassena Matindoi Pinjan dan Matindoi Leon yaitu antara Pong Sariwan di Sillanan dengan Puang Buntu Batu di Malua', Basse Sang sorongan Pindan antara Puang di Tallu Lembangna dengan datu luwu, arung bone dan puang puang di Tallu Batupapan di To' Bolo', Bassena Bara'padang dengan Arung Tampo di Manggugu' (Anggeraja).
Baca Juga ini PROFIL KEC. GANDANG BATU SILLANAN
Beberapa peniggalan bersejarah di Mengekendek antara lain :
- Tengan : - Sebuah batu di Potok Tengan yang dianggap mayat Tandi Abeng yang dibawa oleh anaknya dari Luwu yang bernama Daeng Mallomo. Daeng Mallomo adalah seorang anak Sawerigading.- Sebuah batu yang dianggap sebagai salah satu papan dari istana Puang Tamborolangi yang dikenal dalam sejarah sebagai "Banua Ditoke'".- Benteng-benteng batu zaman dahulu sebagai kubu pertahanan di perkampungan tua Tengan (Kandora).
- Marinding : Dikampung inilah terletak Banua Puan, tongkonan Tandilino. Ditempat itu tidak ada lagi bekas rumah tersebut. Yang masih ada hanya sebuah sumur.
- Tinoring : - Batunna Boyo ukuran untuk menetapkan gelaran Lembang-Lembang dalam Tallu Lembangna.
- Randanan : Sebuah peti yang dinamai Pattinna Pong Dian, La'lang Manik sebuah tudung dari manik-manik yang disulam. Kedua benda ini sebagai tanda bukti persahabatan antara orang Toraja dengan orang Bone.(Kaduaja) terdapat benteng pertahanan para pejuang Alla' melawan Belanda.
- Uluway : Ongkona Bone yaitu tempat yang mengandung mineral emas yang digali pertama kali oleh tentara kerajaan Bone. Mereka menggali lobang sehingga lobang itu runtuh dan menimbun orang didalamnya dan hanya seorang yang lolos dalam peristiwa itu. Orang tersebutlah yang pulang menceritakan kejadian itu sehingga tempat itu di berinama "Ongkona Bone".
Sumber : Dokumentasi Seminar Parawisata Se-Kabupaten Tana Toraja Tanggal 26 sd/ 31 1973 (Dikutip Sesuai Aslinya)
By. Creative Inspirator
Jika Bacaan Ini Bermanfaat... Teruslah Berbagi dan Share Ke Semua
Teman-Teman Anda...
Mari Berbagi Dengan Share dan
Follow Artikel Ini...
Jangan Lupa Klik Follow dan
Share...
Ini Mengenai Bacaan HUMOR dan REFLEKSI TAWA
Teruslah Merasa Berbahagia dan
Selalu Bersyukur.
Tetap Belajar dan Jangan Pernah
Merasa Puas dengan Pengetahuan yang kita miliki Sekarang...
Tulisan Tulisan Yang kami
Miliki Selalu ada yang baru buat anda dan Terus kami Berikan Sebuah Pengetahuan
Yang Terbaru Untuk Kita Bersama Menjadi yang terbaik dari waktu Ke Waktu...
Referensi Bacaan Ini Sangat
Menarik Buat Anda ....
Baca Ini lagi...
* Mengapa Anda Hudup MENJADI PENGUJI ???
* Belajar Mengenai Inspirasi Klik ini Inspirasi
Kecaamatan Mengkendek Sebelum Pemerintahan Belanda
Sunday, 26 November 2017
FAKTA-FAKTA TENTANG ALKITAB
FAKTA - FAKTA TENTANG ALKITAB
Inilah Fakta-Fakta Tentang Alkitab :
1. Alkitab adalah buku paling laris di dunia.2. Sekitar 50 buku Alkitab terjual setiap menit. Belum termasuk yg didown load ke perangkat electrononic.
3. Di RRC dalam seratus tahun terakhir Alkitab terjual sebanyak 350 juta jilid.
4. Alkitab ditulis oleh lebih dari 40 orang yang berbeda dengan berbagai profesi.
5. Alkitab ditulis dari tiga benua Asia, Afrika dan Eropa.
6. Alkitab ditulis dalam jangka waktu 1500 tahun.
7. Kata “Bible” berasal dari bahasa Yunani “Biblia” yang artinya buku-buku. Tentu saja, karena alkitab sendiri terdiri dari gabungan buku-buku.
8. Alkitab terdiri dari 66 kitab. 39 Perjanjian lama dan 27 Perjanjian baru.
9. Alkitab terdiri dari 773.692 kata dan membutuhkan waktu sekitar 70 jam untuk membacanya sampai habis.
10. Alkitab terdiri dari 1.189 pasal dan 30.861 ayat. Perjanjian lama ada 929 pasal dan 23.203 ayat, sedangkan perjanjian baru ada 260 pasal dan 7659 ayat.
11. Di dalam keseluruhan Alkitab terdapat 8.674 kata Ibrani yang berbeda, 5.624 kata Yunani yang berbeda dan 12.143 kata bahasa Inggris yang berbeda.
12. Kitab perjanjian lama ditulis dalam bahasa Ibrani dan Perjanjian baru dalam bahasa Yunani. Namun saat ini telah diterjemahkan kedalam 6000 bahasa lebih.
13. Kitab terpanjang di Alkitab adalah Kitab Mazmur dan kitab terpendek adalah Kitab II Yohanes.
14. Mazmur 118 adalah pasal yang terletak persis di tengah Alkitab.
15. Ada 594 pasal masing-masing sebelum dan sesudah Mazmur 118.
16. Apabila seluruh pasal Alkitab dijumlahkan, diluar Mazmur 118, seluruhnya berjumlah 1188 pasal.
17. Mirip dengan angka 1188, Mazmur pasal 118:8 juga merupakan ayat yang terletak di tengah-tengah alkitab. Bunyinya : "Lebih baik berlindung pada TUHAN dari pada percaya kepada manusia."
18. Sebelum Mazmur 118, Mazmur 117 adalah pasal terpendek dari Alkitab.
19. Setelah Mazmur 118, Mazmur 119 adalah pasal terpanjang di Alkitab.
20. Total janji di dalam Alkitab 1.260. total perintah 6.468, prediksi lebih dari 8.000, Nubuat yang sudah digenapi 3.268, nubuat yang belum digenapi 3.140, jumlah pertanyaan 3.294.
21. Terjemahan Alkitab pertama kali ke bahasa Inggris dipelopori oleh John Wycliffe dan diselesaikan oleh John Purvey pada tahun 1388.
22. Pencetakan alkitab dengan mesin cetak pertama kali dilakukan oleh Johannes Gutenberg pada 15 Agustus 1456.
23. Pemisahan pasal pada alkitab pertama kali dilakukan oleh Stephen Langton pada tahun 1228. Perjanjian lama dipisahkan dengan ayat pertama kali dilakukan oleh R. Nathan pada tahun 1488. Dan perjanjian baru dipisahkan dengan ayat pertama kali dilakukan oleh Robert Stephanus pada tahun 1551.
24. Alkitab pertama yang dicetak dengan pemisahan ayat pada perjanjian lama adalah kitab perjanjian lama Bahasa latin yang dicetak oleh Pagninus pada tahun 1528. Sedangkan alkitab Bahasa Inggris dengan pemisahan pasal dan ayat pertama kali muncul pada Geneva Bible tahun 1560.
25. Kalimat pertama di Alkitab adalah, “Pada Mulanya...”
Baca Ini SEBUAH PERMULAAN
26. Kata terakhir yang tertulis di Alkitab adalah “Amin”
27. Kalimat “Jangan takut” muncul sebanyak *365* kali di dalam Alkitab. Sama jumlahnya dengan hari dalam setahun. Artinya Tuhan ingin kita menjalani setiap hari tanpa ketakutan.
28. Kata “Kristen” hanya muncul 3 kali di dalam Alkitab.
29. Kata “pujian” dan "sukacita" dalam berbagai bentuknya disebut sebanyak 550 kali di dalam Alkitab.
30. Waktu antara pasal 6-7 kitab Ezra, Confusius dan Budha meninggal (516-458 SM)
31. Kitab Ester dan kitab Kidung Agung adalah kitab yang tidak pernah menyebut kata "TUHAN".
32. Kata terpanjang di alkitab adalah "Mahershalalhashbaz" yang ditemukan di Yesaya 8:1.
33. Dalam 260 pasal Perjanjian Baru, Kedatangan Yesus kedua kali ditulis sebanyak 318 kali. Berarti lebih banyak janji kedatangan-Nya yang kedua kali dibanding jumlah pasal perjanjian baru.
Alkitab, adalah buku yang paling luar biasa, karena itu marilah kita baca setiap hari sambil belajar menjadi pelaku firman.
Jika tulisan ini memberkati dan menambah wawasan anda; like dan bagikan kepada teman-teman dan grup rohani kesayangan anda.
Tuhan Yesus Memberkati.
🙏🏽🙏🏽🙏🏽
Jika Bacaan Ini Bermanfaat... Teruslah Berbagi dan Share Ke Semua
Teman-Teman Anda...
Mari Berbagi Dengan Share dan
Follow Artikel Ini...
Jangan Lupa Klik Follow dan
Share...
Jangan Lupa
Baca*TOMBOL MERAH*
Teruslah Merasa Berbahagia dan
Selalu Bersyukur.
Tetap Belajar dan Jangan Pernah
Merasa Puas dengan Pengetahuan yang kita miliki Sekarang...
Tulisan Tulisan Yang kami
Miliki Selalu ada yang baru buat anda dan Terus kami Berikan Sebuah Pengetahuan
Yang Terbaru Untuk Kita Bersama Menjadi yang terbaik dari waktu Ke Waktu...
Referensi Bacaan Ini Sangat
Menarik Buat Anda ....
Baca Ini lagi...
* Perjalanan Hidup Seorang Martir Pertama Asal Toraja YOSEP TAPPI’, Apa yang dilakukannya ....
* Mengapa Anda Hudup MENJADI PENGUJI ???
#SejarahToraja #BudayaToraja
Friday, 24 November 2017
PROFIL KEC. GANDANG BATU SILLANAN
PROFIL KEC. GANDANG BATU SILLANAN
A. KONDISI WILAYAH
a. Sejarah Terbentuknya
Gandangbatu Sillanan terdiri dari kata Gandang yang berarti Gendang dan Batu (batu pada umumnya).
Gandangbatu Sillanan berasal dari 2 kampung yaitu Gandangbatu dan Sillanan, yang dalam bahasa Toraja disebut Tondo Dipadiong Lisunna Pala’, Dipalan Se’ponna Kalepa’ Sang Sipairisan Angin Dibuntu, Tangsi Painbong, Tangdikallean Malamu’ Si Sapu Lentek Mangugantanan Sirenden Palak.
1. Artinya saling peduli dikedua belah pihak,
misalnya di Gandangbatu bersuka ria, Sillanan turut bersuka ria dan sebaliknya jika Sillanan berduka cita Gandangbatu turut merasakan.
2. Gadangbatu Sillanan disebut Tondok Da’dua Bua’na dan Tondok Ma’Palampang Batu,
yaitu 2 pemerintahan disatukan dan kedua kampung merupakan 2 hamparan gunung batu yang memiliki motif dan bentuk yang serupa.
Disis lain disebut Gandangbatu Sillanan karena budaya di Sillanan berasal dari Gandangbatu sehingga dengan demikian di gabung menjadi satu kecamatan dan juga sebagai tempat pemantauan karena ada kesepakatan untuk satu rasa dan hidup berdampingan, sehingga menjadi sebuah Kecamatan yang saat ini bernama Gandangbatu Sillanan, yang ibukota kecamatannya terletak di Kelurahan Benteng Ambeso. Kecamatan Gandangbatu Sillanan di bentuk berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 18 Tahun 2000.
Baca Mengenai Kecamatan Mengkendek Sebelum Pemerintahan Belanda
b. Letak Geografi
☆ Luas Wilayah
Kecamatan Gandangbatu Sillanan terletak di Kelurahan Benteng Ambeso yang memiliki luas wilayah 108,63 Km² dengan Koordinat Geografis berada pada Mebali03°13’58” LS dan 119°49’42” BT.
☆☆ Batas Wilayah dibatasi :
- Sebelah Utara : Kecamatan Makale Selatan
- Sebelah Selatan : Kabupaten Enrekang
- Sebelah Timur : Kecamatan Mengkendek
- Sebelah Barat : Kecamatan Rano dan Kecamatan Makale Selatan
☆☆☆ Topografi
Kecamatan Gandangbatu Sillanan yang keadaan wilayahnya tediri dari pegunungan mempunyai jarak tempuh 30 Km dari Ibukota Kecamatan ke Ibukota Kabupaten.
c. Jumlah Kelurahan dan Lembang
Secara administratif Kecamtan Gandangbatu Sillanan terdiri dari 3 kelurahan dan 9 Lembang sebagai berikut :
1. Kelurahan Benteng Ambeso
2. Kelurahan Salubarani
3. Kelurahan Mebali
4. Lembang Garassik
5. Lembang Perindingan
6. Lembang Pemanukan
7. Lembang Betteng Deata
8. Lembang Buntu Tabang
9.Lembang Sillanan
10.Lembang Gandangbatu
11.Lembang Buntu Limbong
12.Lembang Kaduaja
B. POTENSI UNGGULAN
Kecamatan Gandangbatu Sillanan mempunyai potensi unggulan, yaitu :
1. Pertanian
2. Peternakan
3. Perkebunan
4. Perikanan
5. Pertambangan
C. KOMPOSISI KEPENDUDUKAN
Jumlah Penduduk Kecamatan Gandangbatu Sillanan keadaan 28 Februari 2010 tercatat 20.489 jiwa yang terdiri dari laki-laki 10.579 jiwa dan perempuan 9.910 jiwa. KOMPOSISI KEPENDUDUKAN
Jumlah Penduduk Kecamatan Gandangbatu Sillanan keadaan 28 Februari 2010 tercatat 20.489 jiwa yang terdiri dari laki-laki 10.579 jiwa dan perempuan 9.910 jiwa.
Jika Bacaan Ini Bermanfaat... Teruslah Berbagi dan Share Ke Semua Teman-Teman Anda...
Mari Berbagi Dengan Share dan Follow Artikel Ini...
Jangan Lupa Klik Follow dan Share...
Jangan Lupa Baca Martir Pertama Asal Toraja YOSEP TAPPI’
Teruslah Merasa Berbahagia dan Selalu Bersyukur.
Tetap Belajar dan Jangan Pernah Merasa Puas dengan Pengetahuan yang kita miliki Sekarang...
Tulisan Tulisan Yang kami Miliki Selalu ada yang baru buat anda dan Terus kami Berikan Sebuah Pengetahuan Yang Terbaru Untuk Kita Bersama Menjadi yang terbaik dari waktu Ke Waktu...
Referensi Bacaan Ini Sangat Menarik Buat Anda ....
Baca Ini lagi...
* Bagaimana SEBUAH PERMULAAN Kehidupan ....
* Mengapa Anda Hudup MENJADI PENGUJI ???
* Belajar Tentang Leadership
Bertumbuh
BERTUMBUH
I Timotius 4:15 “Perhatikanlah semuanya itu, hiduplah di dalamnya supaya kemajuanmu nyata kepada semua orang.”
Jika kita sudah menanam sesuatu tentu saja kita tidak berhenti pada proses penanamannya tetapi kita juga menikmati proses pertumbuhannya, mungkin dari hanya batang kecil yang terlihat diatas tanah sampai pada daun dan selanjutnya. Tetapi harapan kita sebenarnya adalah hasil yang bisa kita nikmati dari tanaman yang telah kita tanam tersebut.
Baca Ini Inspirasi Pagi
Hidup dalam Tuhanpun juga sama, ketika benih firman ditaburkan, Tuhan tidak ingin firmanNya berlalu begitu saja tetapi harus ada sebuah kemajuan atau pertumbuhan dalam kehidupan kerohanian kita. Untuk mendapatkan hasil yang maksimal dalam kehidupan kerohanian kita tentu saja ada beberapa hal yang harus diperhatikan.
Tentu saja dalam hal inipun melalui proses yang tidak mudah harus berjuang supaya tetap bisa bertumbuh sesuai dengan waktunya.
Ketika kita menghadapi kesulitan, janganlah mudah menyerah anggaplah sebagai bagian dari proses pertumbuhan kita. Ada juga hal penting yang tidak boleh kita lupakan yaitu untuk bertumbuh diperlukan air. Air adalah sumber kehidupan bagi kita, firman Tuhan adalah sumber yang memberikan kehidupan bagi kerohanian kita. Jika kita mau pertumbuhan kerohanian kita subur maka kita harus melekat pada sumber air yang hidup.
Tuhan sudah memberkati Anda…
SUKA MEMBACA ALKITAB
HARI KE-292 / 19 Oktober 2017
Yer 18-19 ; 1 Tim 4 ; Maz 92 ; Ams 13:15-19
Referensi : KINGDOM MESSAGE
By. Creative_Inspirasi
Jika Bacaan Ini Bermanfaat... Teruslah Berbagi dan Share Ke Semua
Teman-Teman Anda...
Mari Berbagi Dengan Share dan
Follow Artikel Ini...
Jangan Lupa Klik Follow dan
Share...
Jangan Lupa
Baca Sejarah Toraja
Teruslah Merasa Berbahagia dan
Selalu Bersyukur.
Tetap Belajar dan Jangan Pernah
Merasa Puas dengan Pengetahuan yang kita miliki Sekarang...
Tulisan Tulisan Yang kami
Miliki Selalu ada yang baru buat anda dan Terus kami Berikan Sebuah Pengetahuan
Yang Terbaru Untuk Kita Bersama Menjadi yang terbaik dari waktu Ke Waktu...
Referensi Bacaan Ini Sangat
Menarik Buat Anda ....
Baca Ini lagi...
#SejarahToraja #BudayaToraja
Subscribe to:
Posts (Atom)
-
PROFIL KEC. GANDANG BATU SILLANAN PROFIL KEC. GANDANG BATU SILLANAN A. KONDISI WILAYAH a. Sejarah Terbent...
-
FAKTA - FAKTA TENTANG ALKITAB Inilah Fakta-Fakta Tentang Alkitab : 1. Alkitab adalah buku paling laris di dunia. 2. Sekitar 50 b...
-
PERAYAAN NATAL MA'PALAMPANGBATU 2019 DAN SYUKURAN KEBAHAGIAAN JANUARI 2020 Perayaan Natal Mapalampangbatu # T...